
Program Kesehatan Remaja bersama Puskesmas Pengasih 1
Pengasih- Selasa, 27 Mei 2025. Bertempat di Laboratorium IPA, sebanyak 30 orang tua wali siswa mengikuti kegiatan Parenting dalam rangka Program Kesehatan Remaja yang diselenggarakan oleh Puskesmas Pengasih 1. Kegiatan ini adalah pertemuan kedua dalam rangkaian Program Kesehatan Remaja bersama Puskesmas Pengasih 1 setelah sebelumnya kegiatan berupa penyuluhan kepada siswa.
Hadir sebagai narasumber pertama Ustadz Damiri, S.Th.I., M.Ag, penyuluh agama dari KUA Kapanewon Pengasih. Ustadz Damiri, S.Th.I., M.Ag menyampaikan bahwa anak bisa memiliki empat keadaan bagi orang tuanya sebagai penyejuk mata, musuh, fitnah maupun perhiasaan.
Dalam sebuah hadis disampaikan “ Seorang bayi tidak dilahirkan ke dunia ini melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi. (HR. Bukhari)”
Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk sifat, karakter bahkan agama dari seorang anak. Oleh karena itu, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama; terus berusaha memotivasi anak untuk menggapai cita-citanya. Kedua; memperhatikan asupan makanan . Asupan yang diberikan kepada anak bisa turut mempengaruhi karakter anak. Makanan hendaklah yang Halalan Thoyyiban. Ketiga ; Anak perlu keteladanan. Pepatah Jawa menyatakan Kacang ura ninggal lanjaran. Dalam mendidik anak kita perlu seni dan fleksibilitas. Keempat; Doakan anak.
Materi selanjutnya dipaparkan oleh Ibu Lilik dari Puskesmas Pengasih 1. Beliau memaparkan tentang Pengasuhan keluarga pada anak usia sekolah dan remaja. Terdapat tiga kunci pengasuhan dalam keluarga. Kunci pertama adalah orang tua yang bahagia. Ketika sedang menghadapi kondisi yang memicu kemarahan ada beberapa tips yang bisa dilakukan yaitu bergerak , tersenyum, bermain air atau bernyanyi. Senyum yang paling baik setidaknya dilakukan selama 7 detik. Kunci kedua adalah dengan mengenali pasangan. Mengenali pasangan membantu untuk saling memahami sehingga meminimalkan konflik antara suami dan istri. Kunci ketiga adalah dengan mengenali 5 bahasa cinta. Suami dan istri perlu mengenali bahasa cinta dari pasangannya apakah sentuhan, pujian, hadiah, pelayanan atau quality time.
Orang tua juga perlu mengetahui tentang perbedaan perkembangan otak anak laki-laki dan otak perempuan. Otak anak perempuan berkembang secara seimbang sejak kecil. Sementara anak laki laki berkembang otak kanan terlebih dahulu. Collasum antara otak laki laki dan perempuan juga berbeda sehingga berpengaruh pada perbedaan sifat laki laki dan perempuan. Salah satu contohnya ketika sedang menghadapi permasalahan , perempuan cenderung untuk menceritakan tanpa mengharapkan solusi . Namun berbeda dengan kondisi pada laki laki. Pada saat menghadapi permasalahan laki laki lebih cenderung untuk diam dan tidak bercerita.
Beberapa perbedaan lainnya seperti Laki-laki hanya fokus pada satu pekerjaan, sementara perempuan lebih multitasking. Laki-laki lebih fokus pandangan ke benda dari pada ke objek manusia. Dengan mengetahui perbedaan antara laki-laki dan perempuan ini diharapkan orang tua akan saling memahami satu sama lain juga lebih memahami karakter dari anak-anaknya.
Selain hal tersebut, orang tua perlu juga untuk memahami tentang 5 Kebutuhan dasar manusia ( fisiologis, rasa aman, rasa memiliki dan kasih sayang, penghargaan, dan Aktual isasi diri ). Anak perlu dipastikan untuk terpenuhi asupan makan yang sehat dan bergizi, menghindari kebiasaan konsumsi gula berlebih dan jadwal makan yang teratur.
Dalam hal pekerjaan rumah tangga, anak juga perlu dibiasaakan untuk berbagi perang dengan anggota keluarga lainnya. Anak-anak remaja sudah berada pada fase operasional formal sehingga sudah dapat berpikir lebih abstrak dan logis. Orang tua diharapkan mulai menjalin hubungan yang terbuka sehingga anak merasakan kenyamanan untuk bercerita. Ketika anak sedang menghadapi konflik, orang tua sebaiknya memberi ruang dan tetap bersikap tenang.
Kecenderungan memainkan game online juga perlu mendapatkan perhatian dari orang tua. Dampak dari konten game bisa mempengaruhi psikologis anak sehingga berpengaruh pada perilaku. Anak perlu diberikan pemahaman tentang pelecehan seksual. Ajarkan anak untuk menghadapi hal tersebut dengan berani menyatakan ketidaksukaan, lari menghindar dan mencari pertolongan.
Seiring perkembangan yang dialami remaja baik dalam hal fisik, psikologis maupun sosial, peran orang tua sangat berpengaruh. Pendampingan orang tua bisa dimaksimalkan dengan menjalin hubungan yang harmonis dengan anak. Orang tua diharapkan bisa menjadi teladan dan juga teman yang nyaman untuk anak bercerita. Oleh karena itu, orang tua perlu untuk mengkontrol perilaku di depan anak-anak karena Anak akan melakukan ATM ( Amati, Tiru dan Modifikasi ). ( enj-)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
KOMUNITAS BELAJAR SMP NEGERI KAPANEWON PENGASIH
Jumat, 16 Mei 2025 bertempat di SMP Negeri 3 Pengasih berlangsung komunitas belajarSMP Kapanewon Pengasih. Kegiatan ini adalah pertemuan ketiga setelah sebelumnyakomunitas belajar bersa
Evaluasi Akhir Ekstrakurikuler Pramuka, Espega adakan Kemah di Prambanan
Minggu 4 Mei 2025, SMP Negeri 3 Pengasih mengadakan evaluasi akhir ekstrakurikuler Pramuka di Bumi Perkemahan Rama Shinta Prambanan. Perkemahan ini diikuti oleh 128 siswa kelas VIII yan
Memperingati Hardiknas, SMP Negeri 3 Pengasih Launching Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Pengasih – Juma’t, 2 mei 2025 dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional tahun 2025, SMP Negeri 3 Pengasih menyelenggarakan launching Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak In
Hadapi ASPD, Espega Jalin Kolaborasi bersama Orang Tua Siswa
Kamis-24 April 2025 - Dalam upaya meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah DIY yang akan ditempuh pada 5 -7 Mei 2025, SMP Negeri 3 Pengas
Kombel Bersama SMP Negeri se Kapanewon Pengasih
Jumat, 11 April 2025 bertempat di SMP Negeri 4 Pengasih berlangsung Kombel bersama SMP Negeri se Kapanewon Pengasih. Kegiatan ini adalah pertemuan yang ke-dua setelah sebe
Espega luncurkan Hotline Aduan Tindak Kekerasan
Tim Pencegahan dan penanganan kekerasan ( TPPK ) SMP Negeri 3 Pengasih terus berupaya untuk melakukan upaya-upaya strategis dan signifikan dalam menjalankan tugasnya. Sebagaimana disam
Rayakan HUT ke-42 Espega Jaya, Gali Potensi Siswa dan Alumni
Berdiri sejak tahun 1982, SMP Negeri 3 Pengasih memasuki usia ke 42 tahun ini. Dalam rangka semarak memperingati HUT Espega yang ke- 42, SMP Negeri 3 Pengasih mengadakan serangkaian keg
Mengangkat Semangat perjuangan, Espega rayakan Kemerdekaan dengan Perlombaan Gobak Sodor
Senin, 19/8/2024. Kemerdekaan Republik Indonesia adalah satu momen yang patut untuk dirayakan dan juga dikenang. Di tengah gegap gempita perayaan kemerdekaan oleh seluruh elemen masyara
Dua siswa Espega siap berlaga di MTQ Pelajar SMP Tingkat Kabupaten
Pelaksanaan MTQ Pelajar SMP Eks Tuti Tengah yang berlangsung di SMP Negeri 3 Pengasih telah berlangsung dengan lancar. Sebagai tuan rumah penyelenggara, SMP Negeri 3 Pengasih beru
Tonti Espega, Juara 1 Pawai Kemerdekaan Kapanewon Pengasih.
Rasa bangga menyelimuti segenap hati keluarga besar Espega ketika Pleton Inti SMP Negeri 3 Pengasih berhasil menyabet Juara 1 pada Pawai memperingati Hari Kemerdekaan RI yan